Rabu, 07 April 2021

Tulus

Dulu, pas ada flim Uttaran, itu bener-bener ga nonton sama sekali, jalan ceritanya juga gapaham, mungkin karena kemaren itu pas banget udah kelas 9, mau UN gitu, jadi gabisa banyak-banyak nonton. Sekarang diulang lagi flimnya, dan mama nyetel ANTV dari siang ampe sore. Akhirnya, keikut nonton deh, dan sampai tau alur ceritanya gimana. Meskipun ribuan episode, tetep ditonton dong.

Sebenernya pengen ceritain dikit salah satu karakter yang ada di flim Uttaran, yang menurut gua baik banget. Siapa dia? Tuan Jogi Takur (maaf kalo salah tulis), iya, Tuan Jogi Takur ini bapaknya Tapasya. Menurut gua, pak Jogi Takur ini orangnya bener-bener baik menurut versi gua, walaupun menurut cerita ini, orang paling baik adalah Ichca dan Ibu Damini.

Dia sukses, sayang banget sama orang-orang. Paling berasa banget kalo ngeliat Pak Takur sama Ichca, yang bener-bener nganggep dia anaknya. Padahal gaada hubungan saudara atau apa, bahkan Pak Takur ini majikan kan ya. Begitu sayangnya sama Ichca. Ikut sedih waktu dia ceritain betapa dia bener-bener sayang sama “putrinya Ichca”, gitu katanya, “setiap hari merindukan putriku, Ichca”. Ditambah backsongnya yang sedih, ah tambah sedih banget.

Percaya ga percaya, tapi gua percaya kalo ada kasih sayang yang kayak begitu. Kisah kayak begini tuh bikin mewek. Contohnya kayak di drama Start-Up, gua nyesek banget tiap ngeliat interaksi Nenek Dalmi sama Han Ji Pyong. Mungkin bisa dibilang sama kali ya karakternya Nenek sama Pak Takur, sayang sama orang-orang. Pas Han Ji Pyong nya mau ke Seoul, pesen nenek cuman nyuruh Ji Pyong balik kalo dia ngerasa susah :’) Tulus banget gatuh, soo dalem. Udaha dimana ini level ketulusan nenek.

Adalagi di drama China, Go Ahead. Bapak-bapak lagi, hatinya lembut banget. Namanya Pak Li Haichao, sampe-sampe gua predikatin Pak Li sebagai orang tertulus se-drama yang pernah gua tonton, Pak Li tulus banget si Pak. Dia berbuat baik kesetiap orang, sayang ketiap orang. Singkatnya, Pak Li ini ngebesarin tiga anak, Li Jianjian (anaknya sendiri), He ZiQiu (anak mantan calon istri barunya) dan Ling Xiao (anak tetangganya). Dia tulus banget buat ngebesarin Ling Xiao sama He Ziqiu. Pak Li ini udah nganggep mereka berdua sama seperti anaknya sendiri. Tulus banget. Momen sedihnya pas Pak Li bilang ke He Ziqiu, kalo dia gamau He Ziqiu ngerasa berutang budi, karena itu gaperlu, dia gamau He Ziqiu ngerasa berutang budi. Yang Pak Li butuhin ini cuman He Ziqiu hidup bahagia dan ga kesusahan. Dalem banget, sampe nangis gitu si Pak Li. Meskipun cuman flim, tapi berasa banget nyeseknya.

Gua percaya, sebenernya gampang banget buat kita sayang ke orang lain. Tapi, mungkin sedikit orang yang nyampe dilevel setulus itu. Dalam islam pun, ukhuwah itu selalu di sebut-sebut. Bahkan ada hadistnya,

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

[HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45]

Jadi inget, waktu di rohis, kata-kata “Anna Uhibbuka Fillah, until jannah” sering banget di lontarin. Semoga selalu seperti itu, walaupun sekarang tidak sesering dulu kita berkabar, karena kita lagi sama-sama menuju tujuan yang sama (read:kesuksesan) dengan jalan yang masing-masing.

Yuk bisa yuk, belajar menuju level tulus yang teratas.

*Mohon maaf atas segala kesalahan nama dan apapun itu

Rabu, 27 Mei 2020

Peihal Memaafkan


Perihal memaafkan?

Abis nonton flim the World Of The Married.  Selalu kebayang kata-kata itu. Episode terakhir di part terakhir. Ini script nya, ungkapan hati Dr. Ji.

“Kamu telah menyesali dan menyalahkan diri sendiri. Aku harap kamu sudah memafkan semuanya sekarang. Diatas segalanya.. Dirimu. Tidak peduli seberapa keras aku berusaha, aku tidak pernah berfikir aku bisa mengatakan kata “maafkan”. Aku belajar, untuk berusaha memaafkan seseorang sama sombongnya dengan menilai seseorang. Aku hanya menunggu waktu yang diberikan kepada ku, dan tetap berada di tempatku. Menunggu anakku pulang dan kembali bersama. Berpegang pada harapan yang tak pasti itu, menahan kecemasan itu, mengesampingkan kesombongan aku, berfikir bahwa aku menetapkan aturan, menilai, dan bertanggung jawab. Mungkin itu yang terbaik yang bisa aku lakukan. Berpisah dari pasangan kamu dengan seseorang yang telah berbagi sebagian besar hidupmu, seperti memotong bagian dari tubuh kamu. Dan rasa sakit itu, menghantui kedua orang. Ketika datang kepada pasangan menikah, tidak ada penyerang  atau korban yang sama sekali yang tak bersalah. Hal-hal seperti itu tidak dapat dibangun . Sambil memikirkan kesalahan yang kami buat, atau sambil bertahan setiap hari, tanpa membiarkan rasa sakit mendominasi kita. Mungkin, waktu penebusan sudah datang. Saat akhirnya aku bisa memafkan diri”

Ah, ngetik nya aja berasa kayak ada bawang yang ditaro di depan mata. Meskipun terjemahan nya agak-agak gimana gitu, tapi pasti bisalah kita ngerti maksudnya apa. Tau gak si yang selalu terngiang itu apa?

Aku belajar, untuk berusaha memaafkan seseorang sama sombongnya dengan menilai seseorang.

Deep banget, serius. Aku mengartikan, ketika ada momen untuk memafkan seseorang dan kita anggep orang itu salahnya fatal banget, dan kita berusaha berkali-kali untuk maafin dia, sama saja kita terlalu sombong mandang diri kita. Sama saja seperti kita tuh nganggep diri kita terlalu baik, untuk memberikan maaf ke dia aja, sampai harus menilai dan berusaha keras banget. Astagfirullah.

Tentang memaafkan.

Dua puluh tahun aku hidup, ya benar pasti pernah merasakan marah atau kecewa. Dan dua puluh tahun aku hidup, aku jadi sadar, yang membuat kita kecewa dan marah adalah diri kita sendiri. Kenapa? Dalam sehari-hari, kita pasti ingin menjalankan hari-hari sesuai apa yang kita mau, dan itu tentu, gabisa semua hal sesuai apa yang selama ini kita mau. Simpelnya, “aku kecewa karena nilai aku jelek, kenapa aku kecewa karena aku ingin nilai yang bagus”. Yaa, dan semua hal, aku bisa katakan seperti itu. Terkadang kecewa, dan poinnya, kecewa karena ada orang yang melakukan sesuatu yang tidak bisa kita terima.  Itu pointnya.

Tiap orang punya rasa berbeda, keinginan berbeda, mimpi yang berbeda, sifat yang berbeda. Dan tentunya pasti ada saja kesempatan buat rasa kecewa, kesal dan marah itu hadir, dan ujung-ujungnya berantem, bertengkar, bermusuhan, slek lah yang merupakan level musuhan paling rendah. Haha.

Dengan rasa yang berbeda, keingan berbeda, mimpi yang berbeda, sifat yang berbeda, pasti tiap orang berbeda pula cara menanggapi rasa kecewa tersebut kepada orang. Kecewa disini diartikan kesel juga ya. Mungkin, ada orang yang nganggep, yaudahlah biarin aja, nanti juga baikan. Ada yang memperpanjang urusan itu sampe beneran bertengkar dan harus ada yang minta maaf diantara salah satunya. Ada yang mengganggap, yaudahlah emang gak cocok, minta maaf aja kali ya.

Tentang memaafkan

Bagaimana dengan aku. Ha, aku juga tidak tahu, aku ada dimana. Tapi, ketika aku membuka diary-diary ku dulu, ternyata tiap kesel aku selalu menuliskannya kedalam tulisan. Tapi kali ini bukan tentang itu, ini tentang bagiamana seharusnya kita menanggapi itu semua? Aku berfikir, harusnya kita, khususnya buat diriku sendiri sadar, “Gak semua yang aku mau, di mau-in sama orang lain”. Yaa, itu point banget, dan apakah kita harus mengalah, jawabannya pasti tidak, tidak melulu selalu mengalah. Kita ada lidah yang bisa kita gunakan untuk bersuara. Kita ini manusia, pasti punya titik dimana titik baik yang berlaku bagi insan manusia yang berintekasi. Aduh, apakah artian ini maksud ke kalian. Kita bisa bercerita, bahwa aku ingin ini, dan dengan cerita, kita juga jadi tahu dia ingin apa. Dan bukankan kita bisa mencari jalannya?

Tentang memaafkan

Kata-kata itu sekarang jadi pointnya. “Aku belajar, untuk berusaha memaafkan seseorang, sama sombongnya dengan menilai seseorang”. Aku juga jadi belajar, untuk apa kita selalu merasa benar? untuk apa selalu meyakinkan diri kita bahwa aku dikecewakan oleh dia? untuk apa meyakinkan dia bahwa dia salah dengan rasa kecewa yang kita tunjukan?

Wahai diri, berdamailah dengan hati mu. Sekarang aku akan belajar, untuk mengiklaskan, untuk tidak memformulasikan kekecewaan itu dengan menyemburkannya dan melukainya kembali. Wahai hati, tolong jangan sampai kita berhasil melukai orang lain, atas rasa kekecewaan yang kita rasakan. Wahai diri, tolong, jangan sampai kita membuat orang lain kecewa, karena dikecewakaan aku tahu itu sangatlah sakit. Wahai hati, bantu aku belajar sabar, dan bersama untuk memetik buah dari kesabaran itu.

Ada kutipan yang aku baca di wattpad, maaf aku lupa itu di story mana.

“Hati adalah hal yang paling kecil, namun dia memiliki banyak keistimewaan. Dia bisa menggerakan apapun, melakukan apapun, bahkan menciptakan apapun. Bersihkan hati terlebih dahulu, baru kalian bisa mendapatkan apa yang kalian mau. Jangan lupa bersyukur setelah mendapatkannya. –Ayah- “

Pertanyaan nya sekarang, haruskah selamanya kita diam? Hmmm. Nah, bukan berarti jika dia memang salah, kita diam. Kita tetap wajib memberi tahunya, dan ketika kita diberitahu, kita harus terima. Bukan justru kembali merasa benar. Ingat ya Cin, apapun yang kita lakukan, pasti akan selalu ada dampaknya.

Ada beberapa kalimat nih yang aku ambil dari web dakwatuna.com

“Dusta jika ada manusia tidak butuh nasihat, sombong jika ada manusia tidak butuh bimbingan. Kita semua membutuhkannya. Sebab manusia itu memiliki potensi benar dan salah. Allah Tabaraka wa Taala jiga menyediakan berbagai mekanisme penjagaan dan perawatab fitrah seorang mukmin, salah satunya adalah budaya saling memberikan nasihat (muhasabah) dan tadzkirah. Inilah budaya yang mengeluarkan manusia dari zona Al-Khusr(kerugian)”

Terimakasih, flim World of the Married, meskipun cuman nonton sekilas-sekilas bangeet dan nonton full cuman di part akhir, pelajaran ini penting banget, yang InsyaAllah akan menjadi pengingat diri ini. .

 

Minggu, 05 April 2020

Review Flim #1 "Madaari"


Madaari (2016)
Sang elang menerkam mangsanya, lalu membawanya terbang, kisah itu sudah biasa, tapi tidak dengan kisah ini. Lalu mangsa nya kembali menyerang elang, kisah ini seperti mustahil, tapi sumpah demi Tuhan anda pasti ingin mendengarnya

Dalam post-an kali ini, aku akan menceritakan flim yang dibuka dengan narasi diatas, flim itu berjudul Madaari. Yang artinya dalang. Dalang? Ternyata ada maksud dan tujuan dari judul tersebut. Flim ini merupakan flim Bollywood yang di produksi tahun 2016. Di artikel yang lain, flim ini katanya di angkat dari kisah nya. Flim ini berdurasi 2 jam 13 menit. Untuk ukuran flim, ini termaksud flim yang durasinya cukup panjang, akan tetapi tidak ada kebosanan disana.

Cerita ini berkisah tentang seorang anak yang diculik oleh seorang ayah yang kehilangan anaknya. Nah loh.. Yaa, anak itu, Rohan, yang diperankan oleh Vishesh Bansal yang ku kira pemeran Nakula kecil di serial mahabrata (FYI, pemeran Nakula ternyata namanya Davesh Ahuja),  diculik oleh Nirmal Vishar, yang diperankan oleh Irrfan Khan. Dalam mengemas alurnya, flim ini bisa dikatakan sangat rapih. Bikin orang yang menonton, ingin tahu apa kelanjutannya.

Rohan adalah seorang anak mentri dalam negeri yang disekolahkan di sekolah asrama. Kebetulan dia suka kabur dari asrama untuk berjalan-jalan dan juga makan bersama temannya, Chekku. Dan, di momen Rohan keluar dari asramalah, Nirmal berhasil menculik Rohan. Dengan mempelajari kebiasaan Rohan yang keluar pukul 12 malam dan kembali pukul 4. Nirmal berhasil menculik Rohan dengan cara memasukkan obat bius kedalam makanan Rohan dan Chekku pada saat Nirmal berpura-pura menjadi penjual makanan.

Kenapa Rohan yang di culik? Ada dua alasan, anaknya meninggal dan Rohan adalah anak Mendagri. Di sepanjang flim terungkap, bahwa anak Nirmal yang bernama Appu meninggal akibat robohnya jembatan yang masih terhitung baru dibangun itu. Appu yang merupakan hidupnya, anaknya yang selama ini dibesarkan seorang diri, karena istrinya tinggal di AS, satu-satunya yang di punya, harus pergi meninggalkan Nirmal. Nirmal sangat sedih dan hampir bunuh diri. Saat itu, dia merasa bahwa pasti ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Yaitu KORUPSI pembangunan jembatan itu. Rohan adalah anak mendagri, ya,dengan menculiknya, Nirmal berharap bahwa kebanaran akan terungkap

Selama jalannya flim, flim ini mengangkat kisah yang sering ditemui di Negara kita ini. Seperti sikap netizen, golongan oposisi dalam suatu pemerintahan juga yang golongan yang mendukung pemerintahan itu sendiri.

Awalnya, kasus penculikkan ini disembunyikan dari mata publik, akhirnya terkuak juga setelah Nirmal memberikan info di social media mengenai bahwa dirinya telah menculik Rajkumaar (Anak Penguasa). Setelah muncul ke media, banyak yang menghubungkan bahwa mentri telah melakukan sesuatu kepada penculik sehingga penculik itu menculik Rohan anak sang mentri. Ketika kita pikir kembali, bukan kah ini yang akan kita pikirkan ketika situasi ini benar terjadi?

Pihak oposisi mulai maju untuk bersuara “Mentri tidak bisa menjaga anaknya apalagi menjaga Negara”. Wah, ini terlihat natural seperti biasa. Ketika posisi pemimpin sedang dipertanyakan, selalu ada saja orang yang memanfaatkan.

Dari awal flim sebelum menceritakan tentang Appu sebenarnya kita bisa menebak, bahwa Nirmal adalah orang yang baik. Terlihat cara Nirmal memperlakukan Rosan, apalagi ketika Rosan tertidur dan juga ketika Rosan sakit.

Peneyelidikan dilakukan oleh seluruh pihak, polisi, Salah satu detektif CBI, Nachiket Verma (Jimmy Shergill). Pencarian sangat sulit dilakukan, Karena Nirmal selalu berpindah-pindah tempat. Awal kisah pencarian dimulai ketika Nirmal menelpon orang tua Chekku, untuk memberi tahu kepada menteri bahwa ia mempunyai permintaan, yaitu membongkar kasus korupsi terkait jembatan itu.

Ketika dalam masa pencarian, Nachiket mencari tahu jembatan mana yang dimaksud oleh sang penculik, setelah ia berhasil mengetahui jembatan yang dimaksud, ia menemui seorang kakek yang juga merupakan salah satu dari keluarga korban jembatan yang rubuh itu. Nachiket pun menemui sang kakek, dan flashback pun dimulai

Ternyata, kakek itu sebelumnya pernah bertemu dengan Nirmal, dia tidak mengingat namanya, yang dia ingat adalah nomor 3 dan menyuruh Nachiket bertanya kepada Komisaris DepKes Gupte. Tapi bukan itu yang bisa kita garis bawahi. Permasalahannya adalah ketika ada suatu bencara, selalu ada yang namanya kompensasi, ya, kakek itu bertemu Nirmal saat mungkin sedang mengurus kelanjutan pencarian jenazah anaknnya. Tapi, seperti yang biasa kita dengan, ada uang kompensasi, yaa bisa dibilang uang tutup mulut agar menyudahi kasus ini. Padahal pastinya yang keluarga itu inginkan adalah bisa bertemu dengan anak/keluarga yang tertimbun jembatan, apapun kondisinya.

Bagian paling sedih adalah ketika saat itu di kereta Nirma bercerita kepada Rosan apa yang sebenarnya terjadi. Kisah yang lalu kembali diputar. Saat itu Nirmal ingin mengantar Apu berangkat kesekolah, tapi tidak jadi, karena ada orang yang memintanya untuk datang bekerja. Tiba-tiba ada berita bahwa jembatan diruntuh  dan handphone Nirmal berbunyi memberitakan bahwa anaknya menjadi korban pada jembatan yang runtuh itu. Di papan pengunguman tertulis bahwa APU KUMAR umur 7 tahun menjadi salah satu korban yang meninggal. Nirmal lemes sejadi jadinya. Sedih banget liatnya, dia frustasi dan duduk di selasar rumah sakit sambil memegang tas dan sepatu Apu yang tadi pagi ia kenakan, ketika suster lewat, dia mengatakan bahwa tadi pagi saya masih bareng anak saya, kok sekarang yang tinggal hanya tas ama sepatunya doang.. Haduu sedi banget. Dia manggil-manggil namanya di rumah sakit. Apu, apu, apu. YaAllah ayahnya sedih banget. Gabisa bayangin. Sedih banget huuu. Mayatnya tuh gaada.

Nachiket berhasil mengetahu identitas penculik, mulai dari nama, muka dan rumahnya. Disana Nachiket ngeliat foto Apu yang ditempel di dinding dan Nachiket berkata “Tempat ini layaknya Taj Mahal si anaknya. Luka nya masih membekas”

Akhirnya, terkuaklah semuanya. Jika ingin Rohan bebas, maka harus bertemu dan melakukan debat terbuka. Nachiket mengusulkan di Jantar mantar termpat bisanya  para demonstran berdemonstrasi dengan syarat harus tarik mundur pasukan.

Tapi semua berubah, menjelang akhir film, Nirmal kembali ke rumahnya di Mumbai bersama Rohan, dan memanggil penyiar berita TV serta semua orang yang terlibat dalam pembangunan jembatan, termasuk Mendagri datang ke rumahnya dan mengancam untuk membunuh Rohan jika mereka tidak datang. Kontraktor jembatan, Mendagri dan partai yang berkuasa (Pratap Nimbalkar), mengakui ada praktik korupsi dalam pembangunan jembatan, pengakuan tersebut disiarkan secara langsung di TV.  Semua, masyarakat dan siapapun akhirnya mengetahui bahwa memang benar-benar ada korupsi yang selama ini menjadi bisnis utama mereka para pejabat ketika mereka menjabat. Jadi tujuan mereka menjabat adalah melakukan bisnis korupsi. Ih, ngeri banget. Padahalkan kita menunjuk pemimpin karena kita percaya bahwa mereka akan menjalan kan negeri ini agar rakyatnya makmur. Setelah semuanya terbongkar Rohan pun bebas dan Nirmal meyerahkan dirinya kepolisi.
Madaari: Irrfan goes out of his way to take care of child co-star ...

Dari cerita diatas banyak banget nilai kehidupan yang bisa kita ambil. Mulai dari kisah Rosan dan Nirmal, yang hanya dengan hitungan hari, mereka akhirnya saling menyayangi.  Rosan yang menyatakan kepada Nirmal bahwa dia sudah terkena STOCKHOLM sydrom  yang ternyata juga dirasakan oleh Nirmal. Stockholm sendiri yaitu antara penculik dan korban timbul rasa cinta dan kasih sayang atau simpati. Dan Nirmal juga mengatakan Untuk kedua kalinya aku merasa takut kehilangan seseorang.”. Yaa, dia seorang ayah, pasti melihat Rosan yang hampir seumuran sama anaknya, pasti menyayanginya. Dan Rosan yang selama ini hanya dekat dengan ibunya, karena ayahnya sibuh dengan perpolitikan, merasa Nirmal adalah sosok ayah yang baik. Dan diakhir cerita Rosan dan Nirmal berpelukan.

Juga nilai kehidupan mengenai kewajiban. Nirmal mengatakan Oleh karena itu hendaknya seseorang bertindak atas kewajibannya, tanpa terikat karma, sebab dengan bekerja tanpa ikatan karma, seseorang sampai kepada Yang Maha Kuasa. Seloka Bhagavad Gita 3.19”. Yang ternyata kucari adalah sebuah syair/nyanyian yang ada di bagian Kitab Mahabrata. Secara gak langsung nyampein bahwa kita harus memenuhi kewajiban kita. Amanah kita.

Dan sebenarnya banyak pertanyaan yang mucul ketika selesai menonton flim ini. Masih penasaran apa maksudnya Nachiket yang bilang “Ikutilah kata hatimu” kepada rekannya, yang jelas-jelas dia pasti dengan mudah bisa mencari tahu siapa penculiknya, tapi diundur-undur sampai ada proses seperti itu. Dan dia juga ngomong kalo dia pengen jadi gubernur. Sebenernya ada pemikiran, mungkin dia nantinya ingin menjabat sebagai pemimpin dengan terlebih dahulu menorehkan citra positif. Entahlah selalu susuzon sama yang ingin atau berambisi sebagai pemimpin.

Selanjutnya, apakah masih ada rasa keperyaan masyarakat terhadap pemerintah yang secara langsung membuka aib nya selama ini. Hmm, bagaimana jika itu terjadi sungguhan dan apa reaksi masyarakat?
Terakhir, apakan Rosan akan terus berhubungan dengan Nirmal. Kurasa, misalnya itu mungin terjadi, iya. Entahlah. Hanya khayalanku saja.

Mungkin segitu aja cerita mengenai flim Madaari.. Banyak nilai yang bisa diambil. Dan kisah ini ditutup dengan narasi yang keren banget yang nanti akan aku taro di paling bawah. 

Sampaikanlah sebebas bibirmu berujar. Sampaikanlah selagi punya lidah. Selagi hayat masih dikandung badan.

Bicaralah selagi yang Maha Hidup menghidupkan mu. Bicaralah selagi masih ada kesempatan. Sebelum maut memisahkan mu dari tubuh dan lidahmu.

Kaatakanlah yang benar selagi yang maha hidup memberimu kesempatan.

Sampaikanlah andai ucapanmu tidaklah salah , maka sampaikanlah.




Rabu, 23 Juli 2014

~PRAY FOR GAZA~

ROHIS 9

 Assalamualaikum Wr.Wb
Jum’at 18 Juli 2014, saya dan teman-teman anggota ROHIS melakukan kegiatan “Penggalangan dana untuk rakyat Gaza.” Kegiatan ini sudah kita persiapkan selama 1 minggu lalu. Dan Alhamdulillah, persiapan kita selama 1 minggu tidak sia-sia atau bisa dibilang sukses. Sebenernya dalam melakukan kegiatan ini, kita, pengurus ROHIS 9, bekerja sama dengan OSIS SMP N 9. Sebelumnya, terimakasih untuk OSIS 9 J. 1 hari sebelum hari-H kita rapat untuk membagi-bagi tugas atau PJ. Teman saya, Aida dan Putri keliling di kelas 81-82, saya dan kakak saya di kelas 83-84, Shofwah ketua keputrian ROHIS di kelas 85-86 bersama Qonita, dan Amalia dan Icha di kelas 87-88, serta Erlyna, Salma dan Anis di seluruh kelas 9. Walaupun Salma dan Anis ini bukan anggota ROHIS, tetapi mereka ikut berpartispasi membantu kami.


Kita semua menggalang dana pada jam istirahat. Kami keliling dan menghampiri tiap-tiap kelas yang sudah di tugasi. Pada saat itu, saya berkesempatan untuk mendokumentasikan kegiatan ini. Kami menggalang dana menggunakan kardus bekas (tapi masih layak pakai), dan di tempel tulisan atau gambar “SAVE PALESTINE”, “FREE PALESTINE” dan “PRAY FOR GAZA”.
 

Dan untuk yang ikhwan mereka tugas nya di lingkungan sekolah, atau diluar kelas. Karena pada saat itu bukan saat jam pelajaran, jadi tidak semua berada di dalam kelas walaupun mereka sudah tau ada penggalangan dana. Ada juga yang keliling kelas 7 dan ada yang membagikan brosur dan stiker tentang gaza. Saya hanya punya stikernya, soalnya brosurnya ilang entah kemana. Dan sebenernya, stikernya itu ada 2 macem, tapi saya cuman ngambil yang ini.



PENGHITUNGAN UANG
Kami senang karena seluruh siswa SMP N 9 ikut berpartisipasi dalam hal ini dengan cara menyumbangkan dana. Setelah itu kami berkumpul di Masjid SMP N 9 tepatnya Masjid As-Syifa.
Kami semua menghitung dana yang sudah terkumpul tersebut di sana. Dan ada seorang guru yang ikut membantu dalam penghitungan, Pak Mustofa yaitu guru Agama Islam di SMPN 9 dan juga sebagai ketua
Pembina ROHIS. Sebelum uang itu di hitung, kami merapikan nya sesuai dengan nominalnya. Baru deh semuanya kita hitung. Dan Alhamdulillah dana yang terkumpul sebesar 7.042.600,- Dana tersebut kami salurkan melalu bank BSM, yang ada di Cibubur. Yang ikut menyalurkan dana tersebut adalah kakak alumni ROHIS yaitu Kak Nova. Kak Nova di temani oleh Shofwah dan Erlyna. Sedangkan sisanya pada pulang kerumah masing-masing, karena kecapek-an. 

-- >> TERIMAKASIH <<-- Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis : Canda dan Cindi